"Andai ku sudah besar, Ku ingin menjadi guru. Ku ingin mengajari murid hingga ku lihat dia lulus"
"Q ingin menjadi pengusaha, menjadi pekerja kantoran, bekerja pada sebuah perusahaan besar"
Disaat beranjak dewasa,harapan dan cita" itu semakin pudar,semakin ku terbuai dalam lamunanku,dan Ku..
semakin ragu
" jadi apa ku nanti? "
" Bagaimana hidupku kelak ? "
" Bagaimana aku saat ku dewasa nanti? "
dan sederet kata yang membuatku tak pasti. membuatku ragu bagaimana dan apa yang harus kulakukan.
Q tak punya bakat, baik tu akademik tw pun akademik. Ku hanya seorang wanita biasa, yang tak mempunyai kemampuan satu pun.. dan ku tau, saat ini, ku harus mencari bakat itu, ku harus menemukan kemampuanku itu, entah di mana ku cari..
' Apa ku bisa? '
' Apa ku benar-benar punya kemampuan yang lebih? '
dan saat itu ku tersadar dan terdiam
entah mengapa saat itu kuteringat pada almarhum ibu..
beliau berkata : "kamu bisa! terbanglah nak, seperti burung yang terbang bebas di angkasa, melewati laut, udara, bekeliling dari pulau ke pulau lain dan bersandar pada tempat yang kamu inginkan.
cari ilmu yang banyak nak, jangan hanya disini saja, keluarlah ke kota lain, nimba ilmu, toh dengan ilmu itu engkau bisa mengajari orang lain'
'raih apa yang kamu ingikan dan lakukan apa yang harus dilakukan, atau kau akan menyesal dan tidak akan mendapat apa-apa.
dan seorang sosok lelaki, sosok yang kukenal .
dia memberi q pengetahuan tentang hidup, dia mengajari ku sesuatu tentang kehidupan, dia menasehatiku dengan kata-kata indahnya . membuat ku semakin mengerti dan dewasa dalam menghadapi masalah yang kumiliki .
ia membuatku tau apa yang kuharus lakukan saat ini ..
dia berkata : " Jadi psikolog aja, membantu orang lain ketika dia ada masalah, jadi tempat cerita di saat orang itu senang dan sedih, saat orang itu kesal atau marah, menghibur mereka dengan ribuan kata-kata indah.. menyadarkan mereka .
Dengan meringankan beban mereka atau masalah mereka, kita juga mendapat pahala yang lebih. Bukankah itu pekerjaan mulia ? "
tapi.. Q masih bingung.. jadi apa ku nanti ?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar